Benarkah Tidurnya Orang Puasa Itu Berpahala?


Banyak Orang berpendapat atau pun hanya untuk membela diri saat seseorang di tanyai oleh teman atau pun orang lain seperti ini pertanyaan yang sering kita dengar sehari hari " eh mas kok tidur terus sih" jawaban yang sering kita dengarkan saat Ramadhan seperti ini " tidur itu kan ibadah, benarkah demikian, berikut ini jawabannya.. 
Ustadz, apakah tidurnya orang berpuasa itu berpahala? Katanya ada haditsnya? mohon penjelasannya.
Jawab :
Di bulan Ramadhan saat ini, kita sering mendengar ada sebagian da’i yang menyampaikan bahwa tidur orang yang berpuasa adalah ibadah. Bahkan dikatakan ini adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Sehingga dengan penyampaian semacam ini, orang-orang pun akhirnya bermalas-malasan di bulan Ramadhan bahkan mereka lebih senang tidur daripada melakukan amalan karena termotivasi dengan hadits tersebut.
Dalam tulisan yang singkat, dikutip dari Rumahsyo, kami akan mendudukkan permasalahan ini karena ada yang salah kaprah dengan maksud yang disampaikan dalam hadits tadi. Semoga Allah memudahkan dan menolong urusan setiap hamba-Nya dalam kebaikan.
Derajat Hadits Sebenarnya
Hadits yang dimaksudkan,
نَوْمُ الصَّائِمِ عِبَادَةٌ ، وَصُمْتُهُ تَسْبِيْحٌ ، وَدُعَاؤُهُ مُسْتَجَابٌ ، وَعَمَلُهُ مُضَاعَفٌ
“Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Diamnya adalah tasbih. Do’anya adalah do’a yang mustajab. Pahala amalannya pun akan dilipatgandakan.”
Perowi hadits ini adalah ‘Abdullah bin Aufi. Hadits ini dibawakan oleh Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman 3/1437. Dalam hadits ini terdapat Ma’ruf bin Hasan dan dia adalah perowi yang dho’if (lemah). Juga dalam hadits ini terdapat Sulaiman bin ‘Amr yang lebih dho’if dari Ma’ruf bin Hasan.
Dalam riwayat lain, perowinya adalah ‘Abdullah bin ‘Amr. Haditsnya dibawakan oleh Al ‘Iroqi dalam Takhrijul Ihya’ (1/310) dengan sanad hadits yang dho’if (lemah).
Kesimpulan: Hadits ini adalah hadits yang dho’if. Syaikh Al Albani dalam Silsilah Adh Dho’ifah no. 4696 mengatakan bahwa hadits ini adalah hadits yang dho’if (lemah).
Tidur yang Bernilai Ibadah yang Sebenarnya
Setelah kita menyaksikan bahwa hadits yang mengatakan “tidur orang yang berpuasa adalah ibadah” termasuk hadits yang dho’if (lemah), sebenarnya maknanya bisa kita bawa ke makna yang benar.

Inilah Kenapa Allah Memilih Nabi Isa Untuk Membunuh Dajjal di Akhir Zaman


Kenapa Allah SWT memilih Nabi Isa untuk membunuh Dajjal? Kemunculan Nabi Isa kelak di akhir zaman telah dijelaskan secara gamblang dalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari. Dalam hadits Nabi itu telah dijelaskan bahwa kelak Isa Ibnu Maryam akan turun kembali ke bumi untuk menegakkan kebenaran dan menjadi hakim yang adil, dia akan mematahkan salib-salib, menghentikan jizyah, membunuh babi-babi yang ada, memberikan harta dalam jumlah yang sangat besar sehingga tidak akan ada seorang manusiapun yang akan mau menerima harta itu.
Nabi Isa turun ke bumi untuk yang kedua kalinya di menara putih Damaskus, Hal ini juga telah dijelaskan secara jelas dalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Shahih Muslim. Dalam hadits telah disebutkan bahwa Isa akan diturunkan kembali di atas menara putih Damaskus dan kedua tangannya akan memegang bahu kedua malaikat yang mendampinginya.
Nafas Isa tidak bisa dicium oleh orang-orang pengikut Dajjal dan Isa akan mencari serta membunuh Dajjal di pintu Lud. Setelah berhasil membunuh Dajjal, Isa pergi untuk mendatangi suatu kaum yang dilindungi oleh Allah dari Dajjal dan dia menceritakan kepada kaum yang dilindungi Allah itu akan derajat mereka kelak di syurga.
Kenapa Allah pilih Nabi Isa untuk hancurkan Dajjal? Kemunculan Isa di bumi ini adalah untuk memimpin umat manusia ke jalan yang benar. Isa akan muncul kedua kalinya sebagai pengikut Nabi Muhammad.
Hal ini telah dijelaskan dalam hadits Nabi yaitu setelah berhasil membunuh Dajjal, Isa akan pergi ke Al-Quds dan dia akan sholat di belakang seorang imam muslim. Tidak hanya itu saja, Isa akan mematahkan seluruh salib yang ada di dunia ini, membunuh babi, dan menghapus jizyah.
Salib dihancurkan dan dimusnahkan oleh Nabi Isa adalah karena:
  1. Umat Nasrani menganggap bahwa Isa putra Maryam bukanlah Nabi, melainkan Tuhan anak Allah, dan Siti Maryam adalah istri Allah.
  2. Kaum Nasrani menganggap bahwa Isa putra Maryam pernah dibunuh pada zaman Raja Harduwis atas persetujuan para pendeta Yahudi, lalu mayatnya dipalang pada kayu salib yang ada dalam gereja Nasrani yang didirikan oleh Sang Ratu Hailanah yang berada di Baitul Maqdis (Yerussalem) daerah Palestina, setelah mayat tersebut hidup kembali pada salib.
  3. Setelah lebih dari 328 tahun lahirnya Nabi Isa As, kaum Nasrani mulai mengadakan perayaan hari raya salib sampai zaman sekarang ini.
  4. Kemunculan kembali Isa ini untuk menepati janjinya kepada umat Kristen dan Yahudi. Dalam kitab mereka telah tertulis bahwa akan datang seorang juru selamat atau sang messiah pada akhir zaman untuk mendirikan kerajaan Tuhan. Nabi Isa kembali untuk menepati janjinya dan Dia adalah sang messiah itu yang akan mendirikan kerajaan Tuhan, yaitu kerajaan Allah, sehingga kelak semua umat manusia akan memeluk agama Islam. Inilah kisah Nabi Isa A.S. membunuh Dajjal dan menjadi hakim adil yang akan membawa seluruh umat manusia ke jalan yang benar.
Menurut hadist Nabi, Isa akan memimpin umat manusia dalam kurun waktu 40 tahun lamanya dan pada masa itu tidak akan ada lagi agama lain selain agama Islam. Itulah beberapa informasi seputar jawaban Kenapa Allah SWT Pilih Nabi Isa Untuk Membunuh Dajjal.

Bukti Nabi Muhammad Pernah Membelah Bulan Jadi Dua Video + Gambarnya


Kisah bulan terbelah dua, bukan ilusi atau khayalan. Ia bukan sihir dan silap mata. Malah ini adalah kisah yang benar-benar berlaku.
Kajian sains oleh angkasawan NASA mendapati bahwa suatu ketika dulu bulan pernah terbelah dua. Kajian ini dijalankan apabila gambar-gambar yang direkam oleh satelit dan teleskop menunjukkan terdapat garis rekahan pada bulan.
NASA telah menghantar 3 angkasawannya untuk kajian yang lebih terperinci tentang bulan. Setelah mereka membuat kajian, kesimpulannya, bulan pernah terbelah dua!
Setelah hasil kajian ini didedahkan kepada umum, alangkah terkejutnya mereka, apabila diberitahu bahawa kisah bulan terbelah dua telah diceritakan oleh Al-Quran kira-kira 1434 tahun yang lalu.
Saksikan video ini sebentar..
Bulan terbelah dua pada zaman Rasulullah S.A.W adalah kisah benar yang dirakam dalam Quranul Karim didalam surah yang Allah namakan sendiri Suratul Qamar (Surah Bulan).
Allah berfirman: “Sungguh telah dekat Hari qiamat, Dan bulan pun telah terbelah (Q.S. Al-Qamar: 1)”
Memang ada hadis yang meriwayatkan peristiwa terbelahnya bulan di zaman Nabi S.A.W. Perkara ini terjadi ketika kaum musyrikin ‘mencabar’ Nabi untuk menunjukkan bukti kenabiannya dengan meminta Rasulullah membelah bulan.
Ini adalah beberapa di antaranya:
Hadis daripada Abdullah bin Mas’ud ra., Ia berkata: Bulan terbelah menjadi dua pada masa Rasulullah SAW, lalu Rasulullah SAW bersabda: Saksikanlah oleh kalian.(Shahih Muslim No.5010)
Hadis daripada Anas ra.: Bahwa penduduk Mekah meminta Rasulullah SAW untuk diperlihatkan kepada mereka salah satu mukjizat (tanda kenabian), maka Rasulullah SAW memperlihatkan kepada mereka mukjizat terbelahnya bulan sebanyak dua kali. (Shahih Muslim No.5013)
Hadis daripada Ibnu Abbas ra.: Sesungguhnya bulan pernah terbelah pada zaman Rasulullah SAW. (Shahih Muslim No.5015)
Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah Munawarah. Orang-orang musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau benar engkau Nabi dan Rasul, cuba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang boleh membuktikan kenabian dan kerasulanmu (dengan nada mengejek)?
Rasulullah bertanya, “Apa yang kamu inginkan?” Mereka menjawab, “Coba belah bulan…” Rasulullah pun berdiri dan terdiam, berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu Allah memberitahu Muhammad SAW agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan sendiri. Serta-merta orang-orang musyrik pun berkata, “Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!”
Akan tetapi para ahli mengatakan bahawa sihir, memang benar boleh “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak boleh menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan untuk berdagang.
Orang-orang Quraisy pun bergegas keluar keperbatasan kota Mekah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama dari perjalanan menuju Mekah, orang-orang musyrik pun bertanya, “Adakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh kemudian bersatu kembali…“
Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagiannya tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: “Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, mereka pun ingkar lagi berpaling seraya berkata, ”Ini adalah sihir yang terus-menerus“, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap… (sampai akhir surah Al-Qamar).
Peristiwa bulan terbelah memang benar-benar berlaku dan wajib dipercayai. Walaupun ada yang mempertikaikannya kerana bertentangan dengan ilmu sains namun mukjizat Rasulullah tidak dapat dibuktikan dengan kaedah saintifik. Seperti juga mukjizat Nabi Isa boleh menghidupkan orang yang mati juga bertentangan dengan ilmu pengetahuan manusia.
Peristiwa bulan terbelah bukan saja disaksikan oleh penduduk Mekah tetapi juga dilihat oleh penduduk di seluruh semenanjung Tanah Arab. Apabila mereka datang ke Mekah menceritakan pernah melihat bulan terbelah kemudian bercantum semula.
Sekiranya ada yang mempertikaikannya, tidaklah menghairankan kerana Abu Jahal dan Abu Lahab juga mempertikaikannya walaupun mereka melihat dengan mata sendiri peristiwa bulan terbelah itu.
Pengunjung-pengunjung bulan yang terdiri daripada angkasawan Amerika Syarikat dan Rusia, pernah merakamkan gambar di atas bulan yang menunjukkan kesan rekahan besar di atas bulan, mengelilingi bulatan sebesar bulan itu. Gambar yang diambil telah tersiar pada beberapa akhbar utama dunia di bawah tajuk ‘Splitting of the Moon’ yang bermaksud bulan terbelah.



bukti garis Ini Bulan Jadi Dua
bukti bulan pernah terbelah
jejak peninggalan bulan dibelah
Oleh kerana telah disedari bahawa jika dibesar-besarkan cerita tersebut dan diketahui umum bulan terbelah dua, dengan kesan yang nyata, maka akan terbuktilah satu lagi bukti yang paling nyata dan kuat.
Dongeng-dongeng tentang bulan terbelah juga boleh kita dapati didalam haiku (kisah dongeng Jepun).
Cerita bulan terbelah dua ada dalam manuskrip hindu di India yang menceritakan bahwa terdapat bulan terbelah dua.

Video Lagu Terakhir Deddy Dores “Untuk Apa Hidupmu”


Untuk apa ibadahmu selama ini
Bila akhirnya mati bunuh diri
Untuk apa doamu selama ini
Bila akhirnya saling menyakiti
Cobalah sejenak kita merenung
Banyak bersyukur berserah diri
Reff
Tuhan Maha Bisa
Hanya Ridlo-Mu yang selalu ku pinta
Tuhan bimbing aku
Setiap detik hanya nama-Mu
Di dalam hidupku, di dalam jiwaku

berikut ini videonya

Al-Qur'an Menjawab


KENAPA AKU DIUJI ?
AL-QURAN MENJAWAB :
اَحَسِبَ النَّاسُ اَنۡ يُّتۡرَكُوۡۤا اَنۡ يَّقُوۡلُوۡۤا اٰمَنَّا وَهُمۡ لَا يُفۡتَـنُوۡنَ‏ 
وَلَقَدۡ فَتَـنَّا الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِهِمۡ‌ فَلَيَـعۡلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ صَدَقُوۡا وَلَيَعۡلَمَنَّ الۡكٰذِبِيۡنَ
Qs. Al-Ankabut : 2-3 “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi ? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
KENAPA AKU TAK MENDAPAT APA YANG AKU INGINKAN ?
AL-QURAN MENJAWAB :
كُتِبَ عَلَيۡکُمُ الۡقِتَالُ وَهُوَ كُرۡهٌ لَّـكُمۡ‌ۚ وَعَسٰۤى اَنۡ تَكۡرَهُوۡا شَيۡـــًٔا وَّهُوَ خَيۡرٌ لَّـکُمۡ‌ۚ وَعَسٰۤىاَنۡ تُحِبُّوۡا شَيۡـــًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّـكُمۡؕ وَاللّٰهُ يَعۡلَمُ وَاَنۡـتُمۡ لَا تَعۡلَمُوۡنَ
Qs. Al-Baqarah : 216 “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui
KENAPA UJIAN SEBERAT INI ?
AL-QURAN MENJAWAB :
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفۡسًا اِلَّا وُسۡعَهَا
Qs. Al-Baqarah : 286 “Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
KENAPA FRUSTASI ?
AL-QURAN MENJAWAB :
وَلَا تَهِنُوۡا وَ لَا تَحۡزَنُوۡا وَاَنۡتُمُ الۡاَعۡلَوۡنَ اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَ
Qs. Al-Imran : 139 “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman
BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA ?
AL-QURAN MENJAWAB :
وَاسۡتَعِيۡنُوۡا بِالصَّبۡرِ وَالصَّلٰوةِ ‌ؕ وَاِنَّهَا لَكَبِيۡرَةٌ اِلَّا عَلَى الۡخٰشِعِيۡنَۙ
Qs. Al-Baqarah : 45 “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sholat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk” Tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah semata.
APA YANG AKU DAPAT ?
AL-QURAN MENJAWAB :
اِنَّ اللّٰهَ اشۡتَرٰى مِنَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ اَنۡفُسَهُمۡ وَاَمۡوَالَهُمۡ بِاَنَّ لَهُمُ الۡجَــنَّ
Qs. At-Taubah : 111 “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri, harta mereka dengan memberikan SURGA/ jannah untuk mereka”
KEPADA SIAPA AKU BERHARAP ?
AL-QURAN MENJAWAB :
فَاِنۡ تَوَلَّوۡا فَقُلۡ حَسۡبِىَ اللّٰهُ ۖ  لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ؕ عَلَيۡهِ تَوَكَّلۡتُ‌ ؕ وَهُوَ رَبُّ الۡعَرۡشِ الۡعَظِيۡمِ
Qs. At-Taubah : 129 “Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal.
AKU TAK SANGGUP !!
AL-QURAN MENJAWAB :
يٰبَنِىَّ اذۡهَبُوۡا فَتَحَسَّسُوۡا مِنۡ يُّوۡسُفَ وَاَخِيۡهِ وَلَا تَايۡــَٔسُوۡا مِنۡ رَّوۡحِ اللّٰهِ‌ؕ اِنَّهٗ لَا يَايۡــَٔسُ مِنۡ رَّوۡحِ اللّٰهِ اِلَّا الۡقَوۡمُ الۡكٰفِرُوۡنَ
Qs. Yusuf : 87  “Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yg kafir…

 sumber : smstauhiid.com
Ditulis oleh: KH. Abdullah Gymnastiar ( Aa Gym )

Permintaan Deddy Dores Sebelum Meninggal Dunia


Kabar duka datang dari artis musik Deddy Dores. Pencipta lagu-lagu almarhumah Nike Ardilla tersebut diketahui meninggal dunia pada Selasa (18/5/2016) sekitar pukul 23.45 WIB.
Kabar duka itu pertama kali diketahui dari akun Twitter JK Records, @jkrecored. "Rest in peace Deddy Dores.. #ripdeddydores #deddydores," tulis akun tersebut.
Sementara itu, pesan yang diterima wartawan berbunyi, "Innalillahi wainalillahi rojiun telah Meninggal Dunia Sang Maestro Pencipta Lagu2 Slow Rock Deddy Dores pada jam 23.45 WIB Malam. Di RS Internasional Bintaro... dan mohon dimaafkan sgala kesalahan almarhum amin."
Menurut akun Facebook band God Bless, jenazah pria kelahiran Surabaya pada 28 November 1950 itu disemayamkan di rumah duka, Jalan Kasuari, Bintaro Jaya Sektor 9, kemudian dimakamkan di Sumedang, Jawa Barat.
Deddy mengawali kariernya dengan grup Rhapsodia pada tahun 1971 silam. Namanya melambung saat ia menjadi produser penyanyi fenomenal Nike Ardilla pada tahun 1990.
Penyanyi dan pencipta lagu yang selalu tampil dengan kacamata hitam itu meninggal dunia pada usia 65 tahun.
Bahkan ia prnah bergabung dengan God Bless saat grup tersebut sedang gonta-ganti personel. Pada 1980-an, JK Records menawarinya untuk menciptakan lagu-lagu untuk artis-artis di bawah naungannya. Karena suaranya juga bagus, Deddy pun diminta untuk berduet dengan beberapa artis dari JK records.
Karya-karya Deddy Dores sudah tidak perlu diragukan lagi. Beberapa penyanyi ternama seperti Nike Ardila, Poppy Mercury, Nafa Urbach, dan Mayang Sari pernah diorbitkan namanya. Sampai berita ini diturunkan, belum diketahui penyebab meninggalnya Deddy Dores.  Selamat jalan Deddy...
Permintaan Terakhir 
"Kepada mantan istrinya, Deddy mengatakan ingin bisa tinggal dan berkumpul bersama anak-anaknya"


Video Lagu Terakhir Deddy Dores “Untuk 

Apa Hidupmu”


sumber : kompas.com

Kisah "ZAKIR NAIK" Dan Kado Terakhir Untuk Sang Guru


Dr. Zakir Naik menjenguk gurunya Syaikh Ahmed Deedat yang sedang sakit. Peristiwa itu terjadi di tahun 2005. Saat menjenguk Syaikh Ahmed Deedat, Dr. Zakir Naik membawa “oleh-oleh” berupa video rekaman Debat dirinya dengan Dr. William Campbell yang kristiani.
Saat video tersebut ditunjukkan pada Syaikh Ahmeed Deedat, beliau kemudian menangis terharu dan bangga dengan apa yang dicapai muridnya Dr. Zakir Naik
Kemudian Syaikh Ahmad Deedat pun berkata pada Dr Zakir Naik. “Anakku, engkau berhasil meraih dalam waktu 4 tahun, apa-apa yang aku capai dalam 40 tahun,” ujar Syaikh Ahmad Deedat, seperti diceritakan ZOnaMuslim.
Penghargaan Untuk Dr. Zakir Naik
Kemudian Dr Zakir Naik pun menjawab,”Karena usaha kerasmu yang 40 tahunlah hal ini bisa terjadi, seseorang harus membuat pondasi dulu, dan itu butuh waktu, baru kemudian bangunannya bisa tegak, jika tidak maka mungkin aku akan butuh 44 tahun untuk meraihnya…”
Selang beberapa bulan kemudian, Syaikh Ahmed Deedat pun meninggal dunia, yaitu pada 8 Agustus 2005. 
Syeikh Deedat, yang oleh beberapa sejawatnya dijuluki singa panggung itu, adalah seorang public speaker yang memiliki cara komunikasi berirama. Kadang ia bergolak-membara, kadang ia bertutur pelan-hening, dan sesekali secara spontan melemparkan humor yang menyegarkan. Tak jarang audience memberikan tepuk tangan yang gegap-gempita, dan kita bisa melihat di situ: Ahmed Deedat tetap tenang, ia akan menunggunya hingga reda, baru kemudian menyambung bicaranya.
Dari sisi dramaturgi, tak diragukan kemampuan Ahmed Deedat berpenampilan memang jauh di atas rata-rata. Ia mampu berdialog sekaligus mampu bermonolog dengan sangat baik. Ia bisa berbicara berjam-jam lamanya tanpa jeda dengan daya tarik yang tak memudar hingga usai. Bahasa tubuhnya demikian luwes memproyeksikan apa-apa yang disampaikannya. Cara berdiri, ekspresi wajah, gerakan tangan, cara dia menyimak dan kesigapannya memberi jawaban membuktikan ia memiliki kemampuan penguasaan panggung yang ulung.

Lihat : Biodata Lengkap Zakir Naik

sumber : http://news.fimadani.com

Alasan Ini yang Membuat Ustad Solmed Tak Lapor Polisi


Jakarta Ustad Solmed aliash Soleh Mahmud mendapat perlakuan yang tak mengenakan. Akibat datang terlambat ke lokasi undangan pengajian ia nyaris dikeroyok massa. Peristiwa tersebut terjadi di kawasan Karang Bolong, Anyer, Banten, 29 April 2016 lalu. Namun, ia tak melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

"Dari awal kejadian saya sudah memaafkan. Kalaupun mereka (panitia) mau minta maaf, 24 jam rumah saya terbuka. Kalau pun tidak, saya juga tidak menuntut apa-apa," ucap ustad Solmed di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (11/5/2016).

Padahal, sebagai warga negara yang memiliki hak perlindungan dari ancaman, suami April Jasmine itu punya hak untuk melaporkan peristiwa yang mengancam nyawanya ke polisi. Terlebih pihak panitia penyelenggara acara tersebut tak meminta maaf kepada dirinya.
Sementara itu, di mata kuasa hukum Ustad Solmed, Hendra Heriansyah, kejadian yang dialami kliennya dapat mengancam keselamatan ustaz Solmed dan rombongannya. Ia menilai kejadian itu peristiwa serius. Namun, karena kelembutan hati Ustad Solmed, ia tak melaporkan peristiwa itu ke polisi.
"Secara konteks hukum, saat warga negara dapat kekerasan, ini merupakan peristiwa serius. Terlebih ada seruan dari provokator yang mengancam akan membunuh. Itu bisa membuat massa yang kumpul melakukan tindakan brutal. Ini bukan peristiwa biasa, ini kejahatan," tambahnya.
Merujuk keterangan Ustad Solmed, dalam perjalanannya menuju lokasi acara, pihak panitialah yang seolah mengondisikan dirinya untuk datang terlambat. Panitia menginformasikan tiga lokasi yang berbeda sebelum akhirnya Ustad Solmed sampai ke tujuan yang tidak sesuai dengan informasi awal dari pihak panitia.
sumber : bintang.com

KISAH PENUH INSPIRASI.. Ibnu Hajar Si Anak Batu Yang Menjadi Ulama Besar |MOHON BAGIKAN|

Kisah Ibnu Hajar Al Asqalani, beliau adalah seorang anak yatim, Ayahnya meninggal pada saat beliau masih berumur 4 tahun dan ibunya meninggal ketika beliau masih balita. Di bawah asuhan kakak kandungnya, beliau tumbuh menjadi remaja yang rajin, pekerja keras dan sangat berhati-hati dalam menjalani kehidupannya serta memiliki kemandirian yang tinggi. Beliau dilahirkan pada tanggal 22 sya’ban tahun 773 Hijriyah di pinggiran sungai Nil di Mesir.
Nama asli beliau adalah Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Muhammad bin Ali bin Mahmud bin Ahmad bin Hajar Al-Kannani Al-Qabilah yang berasal dari Al-Asqalan. Namun ia lebih masyhur dengan julukan Ibn Hajar Al Asqalani. Ibnu Hajar berarti anak batu sementara Asqalani adalah nisbat kepada ‘Asqalan’, sebuah kota yang masuk dalam wilayah Palestina, dekat Ghuzzah.
Suatu ketika, saat beliau masih belajar disebuah madrasah, ia terkenal sebagai murid yang rajin, namun ia juga dikenal sebagai murid yang bodoh, selalu tertinggal jauh dari teman-temannya. Bahkan sering lupa dengan pelajaran-pelajaran yang telah di ajarkan oleh gurunya di sekolah yang membuatnya patah semangat dan frustasi.
Beliaupun memutuskan untuk pulang meninggalkan sekolahnya. Di tengah perjalanan pulang, dalam kegundahan hatinya meninggalkan sekolahnya, hujan pun turun dengan sangat lebatnya, mamaksa dirinya untuk berteduh didalam sebuah gua. Ketika berada didalam gua pandangannya tertuju pada sebuah tetesan air yang menetes sedikit demi sedikit jatuh melubangi sebuah batu, ia pun terkejut. Beliau pun berguman dalam hati, sungguh sebuah keajaiban. Melihat kejadian itu beliaupun merenung, bagaimana mungkin batu itu bisa terlubangi hanya dengan setetes air. Ia terus mengamati tetesan air itu dan mengambil sebuah kesimpulan bahwa batu itu berlubang karena tetesan air yang terus menerus. Dari peristiwa itu, seketika ia tersadar bahwa betapapun kerasnya sesuatu jika ia di asah trus menerus maka ia akan manjadi lunak. Batu yang keras saja bisa terlubangi oleh tetesan air apalagi kepala saya yang tidak menyerupai kerasnya batu. Jadi kepala saya pasti bisa menyerap segala pelajaran jika dibarengi dengan ketekunan, rajin dan sabar.
Sejak saat itu semangatnya pun kembali tumbuh lalu beliau kembali ke sekolahnya dan menemui Gurunya dan menceritakan pristiwa yang baru saja ia alami. Melihat semangat tinggi yang terpancar dijiwa beliau, gurunya pun berkenan menerimanya kembali untuk menjadi murid disekolah itu.
Sejak saat itu perubahan pun terjadi dalam diri Ibnu Hajar. Beliau manjadi murid yang tercerdas dan malampaui teman-temannya yang telah manjadi para Ulama besar dan ia pun tumbuh menjadi ulama tersohor dan memiliki banyak karangan dalam kitab-kitab yang terkenal dijaman kita sekarang ini. Di antara karya beliau yang terkenal ialah: Fathul Baari Syarh Shahih Bukhari, Bulughul Marom min Adillatil Ahkam, al Ishabah fi Tamyizish Shahabah, Tahdzibut Tahdzib, ad Durarul Kaminah, Taghliqut Ta’liq, Inbaul Ghumr bi Anbail Umr dan lain-lain.
Bahkan menurut muridnya, yaitu Imam asy-Syakhawi, karya beliau mencapai lebih dari 270 kitab. Sebagian peneliti pada zaman ini menghitungnya, dan mendapatkan sampai 282 kitab. Kebanyakan berkaitan dengan pembahasan hadits, secara riwayat dan dirayat (kajian).
Catatan: “ Kisah Ibnu Hajar Si Anak Batu diatas bisa menjadi motivasi bagi kita semua, bahwa sekeras apapun itu dan sesusah apapun itu jika kita betul-betul ikhlas dan tekun serta continue dalam belajar niscaya kita akan menuai kesuksesan. Jangan pernah menyerah atau putus asa, karena kegagalan itu hal yang biasa, tapi jika Anda berhasil bangkit dari kegagalan, itu baru luar biasa.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sampai ia sendirilah yang mengubah keadaan mereka sendiri” ( QS. Ar Rad : 11 ).
Diambil dari beberapa sumber, dan semoga bermanfaat.
sumber : duniaislam.org

Cek MedSosmu Sekarang! Supaya Tidak Menyesal Kemudian Hari

AKAN ada masanya kita pergi tanpa pamit. Ketika teman-teman di dunia maya tahu kabar bahwa kita sudah tiada, dari mereka yang mengenal kita secara nyata.
“Si Fulan/Fulanah sudah meninggal dunia.”
Entah apa yang akan terjadi saat itu. Kepergian kita ditangisi kah? Atau justru banyak pihak yang berjingkrak-jingkrak pascakematian kita? Semuanya tergantung bagaimana sikap kita semasa hidup.
MedSos ibarat dua sisi mata pisau. Bisa berguna, bisa juga melukai. Tergantung SIAPA yang menggunakannya dan untuk APA dia digunakan. Untuk kebaikan kah, atau untuk keburukan? Semuanya ada di tangan kita.
Biasanya ketika mengetahui seseorang telah meninggal dunia, kita yang masih hidup akan segera mengecek timeline MedSos-nya. Penasaran, apa saya yang dia update sebelum kematiannya. Berusaha mencari-cari ‘tanda’ atau ‘pesan perpisahan’ yang mungkin saja dia tinggalkan di wall-nya.
Saat itu juga …
Akan terlihat, apakah selama ini yang kita tebarkan adalah kebaikan atau justru sebaliknya?

Pun …
Sering kali kita luput.
Bahwa setiap kita meng-update sesuatu, dua malaikat di kanan kiri kita menunggu untuk mencatat sesuatu. Entah buku catatan mana yang akan terisi penuh? Amal kah atau keburukan kah?.

Cek konten MedSos kita sekarang juga!
Karena kita takkan pernah tahu, boleh jadi suatu saat kita bisa pergi begitu saja, tanpa sempat berpamitan dengan semua teman-teman kita di dunia maya.

Wallahu A’lam Bishowab.
sumber : islampos.com

Tips & Kiat Supaya Khusyu' Nya Shalat Kita


Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Saat shalat seorang hamba menghadapkan diri kepada Allah dan berada di hadapan-Nya. Haruslah ia menyempurnakan kondisinya itu. Jika ia bisa menjaganya dengan baik, maka keadaannya di akhirat –saat ia benar-benar di hadapan Allah secara langsung- juga akan baik.
Ibnul Qayyim berkata: seorang hamba di hadapan Allah memiliki dua kondisi: pertama, di dunia. Kedua di akhirat. Jika yang pertama itu baik [yakni saat ia shalat] maka akan baik dan indah pula yang akhirat. Jika yang di sini itu buruk dan terlalaikan maka yang di akhirat akan mengikutinya.
Tersebarnya kemaksiatan, terbukanya dunia, dan maraknya unsur-unsur perusak hati di zaman kita hampir-hampir mematikan kekhusu’an saat shalat. Sehingga berat rasanya mata ini menangis karena membaca ayat-ayat Allah atau mendengarnya. Amat jarang kita saksikan satu jamaah shalat larut dalam tangis kekhusyu’an. Bahkan jika ada imam yang menangis karena penghayatan bacaannya, dianggap aneh dan risih. Sehingga hal ini –seolah- membenarkan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, “Yang pertama kali akan diangkat dari manusia adalah kekhusyu’an.” (Dishahihkan Al-Albani)
Abu Darda pernah berkata kepada Jubair bin Nafir: kalau kau mau, aku akan smapaikan kepadamu perihal ilmu yang pertama diangkat dari manusia: khusyu’. Hampir-hampir engkau masuk masjid jami’ tak engkau dapati di dalamnya ada orang yang khusyu’.
Sesungguhnya khusyu’ adalah bagian dari ruh shalat. Bahkan menjadi pilar utama dan batu pondasinya. Karenanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
أَسْرَقُ النَّاسِ الّذِي يَسْرقُ صَلَاتَهُ
“Pencuri paling buruk adalah yang mencuri shalatnya.” Ditanyakan kepada beliau, “Ya Rasulallah, bagaimana ia mencuri shalatnya? Beliau menjawab: ia tak menyempurnakan rukuk dan sujudnya. Dan orang paling pelit adalah orang yang pelit dengan salam.” (HR. Ahmad. Dishahihkan Al-Albani)
Orang yang mengorupsi shalat dengan tidak menjaga kekhusyu’annya akan akan mendapatkan ancaman yang diberitakan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,
“Allah ‘Azza wa Jalla tidak akan melihat kepada shalat hamba yang tidak menegakkan tulang rusuknya antara rukuk dan sujudnya.” (HR. Ahmad. Dishahihkan Al-Albani)
Selayaknya hati kita takut dengan ancaman ini. Apalagi kalau ditambahkan dengan hadits lain, “Sesungguhnya ada seseorang shalat selama 60 tahun namun tak satupun shalatnya diterima. Boleh jadi ia menyempurnakan rukuknya namun tak sempurnakan sujudnya. Ia sempurnakan sujudnya namun tak sempurnakan rukuknya. (Dihassankan Al-Albani)
Pernah suatu hari Bilal bin Rabbah Radhiyallhu ‘Anhu melihat laki-laki yang tak sempurnakan rukuk dan sujudnya. Kemudian beliau berkata: kalau orang ini mati niscaya ia mati bukan di atas ajaran agama Muhammad.
Karenanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda kepada orang yang buruk shalatnya setelah ia menguمanginya tiga kali: “Kemudian rukuknya sehingga engkau thama’ninah rukuk, lalu angkat badanmu sehingga engkau tegak berdiri, lalu sujudlah sehingga engkau thama’ninah sujud, lalu angkat badanmu sehingga engkau sempurna duduk.”
Ini adalah salat satu sebab yang menghilangkan kekhusyu’an, yakni tidak thama’ninah (tanek) dalam shalat. Belum lagi berpalingnya hati dan memikirkan sesuatu di luar shalat. Ada yang saat masuk shalat teringat mobilnya, rumahnya, agenda kerjanya, dagangannya, bahkan lauk makan malamnya. Sehingga mewujudkannya perlu usaha keras dari kita.
. . . Semaksimal mungkin kita mengusahakan kekhusu’an. Karena nilai shalat kita ditentukan olehnya . . .
Keadaan Ulama Salaf
Kekhusyu’an hati para ulama salaf sudah terlihat saat mereka mengambil air wudhu’. Hati mereka sudah sangat siap untuk menghadap Allah dan bersimpuh di hadapannya. Adalah Ali bin Abi Thalib Radhiyallhu ‘Anhu wajahnya terlihat pucat dan badannya gemetar sehabis berwudhu. Ditanyakan kepada beliau tentang kondisinya. Beliau menjawab, “Datang waktu amanat –shalat- yang pernah Allah tawarkan kepada langit, bumi, dan gunung-gunung maka semuanya enggan untuk memikul amanat itudan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan sekarang aku mengembannya.”
Apabila Zainal Abidin Ali bin Husain Radhiyallhu ‘Anhum berdiri shalat maka badannya terlihat gemetar. Ditanyakan kepadanya tentang hal itu. Ia menjawab, “Tahukan kalian di depan siapa aku berdiri?”
Karenanya, Ibnu Abbas Radhiyallhu ‘Anhu berkata tentang firman Allah, “(yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya” beliau berkata: Mereka takut dan diam dengan tenang.
Adalah Abu Bakar al-Shiddiq Radhiyallhu ‘Anhu, orang terbaik dari umat ini setelah Rasululullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, apabila mulai shalat sebagai imam maka tak jelas bacaannya karena banyaknya menangis. Beliau adalah laki-laki yang banyak menangis yang tak kuasa nahan air matanya saat membaca Al-Qur’an.
Dalam keterangan lain, Umar bin Khathab pernah menangis sampai bercucuran air matanya saat membaca surat Yusuf pada shalat Shubuh.
Bagaimana Mencapai Kekhusyu’an
Banyak tips dan kiat mencapai kekhusu’an dalam shalat yang telah ditulis para ulama. Di antaranya:
  1. Berangkat shalat lebih awal. Ini diawali dengan menyempurnakan wudhu. Berjalan dengan tenang. Mengerjakan shalat sunnah qabliyah dan membaca beberapa ayat Al-Qur’an.
  2. Menjauhi tempat yang bisa menyibukkan diri dari shalat, seperti tempat yang ada lukisan dan banyak hiasannya, serta selainnya.
  3. Banyak mengingat kematian sebelum shalat dan keadaan di alam kubur serta saat dibangkitkan kelak. Termasuk di dalamnya mengingat saat-saat dibagikan kitab catatan amal, ditimbang segala amalnya, menyeberangi shirath. Semua ini bisa membantu membangkitkan kekhusu’an dan memperbagus shalat.
  4. Membersihkan hati dari kotorannya berupa iri, dengki, sombong, berlaku curang, dan segala kemaksiatan.
  5. Memahami bacaan shalat, baik yang dari Al-Qur’an dan doa-doa dari Sunnah.
  6. Mengarahkan pandangan ke tempat sujud, dan tidak menengadahkannya ke langit dan tidak pula melirik kanan-kiri.
Penutup
Masih banyak tips dan kiat khusu’ lainnya. Tidak terbatas pada yang disebutkan di atas. Sebagiannya berupa anjuran. Sebagian lainnya larangan. Semaksimal mungkin kita mengusahakan kekhusu’an. Karena nilai shalat kita ditentukan olehnya. 
sumber :voa-islam.com