Saat menunggu di bandara Soeta kemarin bertemu dg Abu Musa. Pertemuan yang pasti direncanakan Allah. Ngobrol dari jam 14.30-16.00, ana nyontek ilmu bagaimana beliau menjadikan Musa yang berumur 7 tahun itu sudah mutqin hafal 30 juz.
Info tambahan, Musa sudah hafal 'Umdatul Ahkam, Arbain Nawawi, Arbain
hadits Ustadz Abdul Hakim Amir Abdat, dan telah selesai Durusul Lughoh.
Sekarang sedang menghafal Bulughul Maram. Semua program menghafalnya
Musa dilakukan mandiri oleh Abu Musa di rumah saja!
1. Pada awalnya Musa kata beliau juga sulit menghafal sebagaimana
umumnya anak, namun dengan ketekunan akhirnya hafal juga. Kunci paling
penting adalah Murajaahnya alias mengulang-ulang hafalan. Perlu
diketahui juga Abu Musa tidak hafal semua itu, namun bisa menjadikan
Musa hafal dengan kuat.
2. Pergaulan dijaga. Bisa dikatakan Musa kurang bergaul dengan banyak anak, karena memang niat abinya untuk menjaga hafalan.
3. Televisi jauh jauh dah. Musa sangat dijaga jangan sampai nonton
televisi. Bukti, pas ana ngobrol
dengan beliau di ruang tunggu kebetulan pas di depan televisi beliau
minta pindah. Pindah yuk, akh. Takut Musa nantinya lihat televisi, kata
beliau.
4. Makanan dijaga. Sari kurma, madu dan propolis selalu diberikan kepada
Musa dan adik-adiknya. Menghafal membutuhkan banyak energi!
5. Rutinitas harian Musa adalah: pagi setengah jam sebelum subuh,
tahajud menjadi imam untuk adik-adiknya. Kemudian Subuh berjamaah di
masjid. Setelah Subuh murajaahnya sampai jam 9 pagi. Musa kuat murajaah
10 juz dalam sehari secara rutin! Antum berapa, hayoo..
6. Jam 9-10 Makan pagi dll.
7. Jam 10-Dhuhur: Tidur siang. Tidur ini hukumnya wajib untuk Musa.
8. Habis Dhuhur nambah hafalan baru sampai Ashar.
9. Bada Ashar sekarang Musa sedang menghafal Bulughul Maram.
10. Jam 5-maghrib: Waktu bermain
11. Maghrib-Isya: Ikut taklim abinya. Sebelum Abinya nyampaikan taklim,
Musa mengawali dengan membaca hafalannya. Dan terkadang hadirin
dipersilakan bertanya mengetes. Ini berjalan hampir setiap hari.
Dan unik dan kadang bikin geli, banyak sekolah-sekolah yang mengundang
Musa dan ayahnya, dan pengin belajar cara menghafal. Padahal semua tahu,
Musa kan 'tidak sekolah'. Jadi yang sekolah malah belajar sama yang
'tidak sekolah'. smile emotikon
Saat bertemu, saya langsung tanya, Abu Musa, ya? Kemudian langsung
menebak beliau mau ke Mesir untuk lomba Tahfidz sedunia. Dan benar. Dia
satu-satunya yang mewakili Indonesia. Semoga menang, Musa!
Semoga obrolan ini menginspirasi semua orang tua. Monggo...
Oleh: Ustadz Rohmanto Abu Al Laits