Home » , » Terbangun di Malam Hari, Bacalah Dzikir Ini

Terbangun di Malam Hari, Bacalah Dzikir Ini


RASA kantuk seringkali menghampiri kita di penghujung malam. Tubuh sudah lagi tak berdaya untuk melakukan aktivitas yang cukup menguras keringat. Mata sudah tak tahan untuk selalu terbuka, melihat keadaan dunia. Di sinilah saatnya kita tidak memaksakan diri. Baringkan tubuh dan beristirahatlah di tengah gelapnya malam.
Hanya saja, di saat orang lain pulas dalam tidurnya terkadang kita malah terbangun. Di sinilah ketidaknyamanan menghantui diri kita. Ingin rasanya melelapkan mata, namun pikiran yang bersarang dalam diri membuat rasa kantuk itu sirna. Harus bagaimana mengatasi hal semacam ini?
Anda tak perlu khawatir. Sebab, dalam Islam permasalahan apapun bisa bernilai ibadah jika kita melakukannya dengan bentuk ibadah pula karena Allah SWT. Ketika kita terbangun dari tidur pada malam hari, maka berdzikirlah pada Allah. Selain mengundang rasa kantuk, juga membuat hati kita menjadi lebih tenang.
Dari Ubadah bin Shamit RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang bangun dari tidurnya pada malam hari, lalu dia mengucapkan,
‘Tiada Ilah yang berhak diibadati selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan dan segala puji. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Segala puji bagi Allah, Maha Suci Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan upaya selain dengan kekuatan Allah Yang Maha luhur lagi Maha Agung.’
Lalu dia memohon, ‘Ya Allah ampunilah dosaku.’
Atau dia melanjutkan doa, niscaya akan dikabulkan. Jika dia berwudhu lalu shalat, niscaya shalatnya akan diterima,” (HR. Bukhari).?
Dari Abu Umamah RA dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang berbaring di atas kasurnya dalam keadaan suci dan dia berdzikir kepada Allah hingga dia merasa kantuk, tidaklah berbalik sesaat dari waktu malam ketika dia memohon kebaikan dunia dan akhirat, melainkan Allah akan mengabulkannya,” (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud). []
Referensi: Ruqyah Jin, Sihir dan Terapinya/Karya: Syaikh Wahid Abdussalam Bali/Penerbit: Ummul Qura